menu

Selasa, 09 Juni 2015

WISATA AGAM (AGAM TRAVEL)

PUNCAK LAWANG-AGAM



"Lompong Sagu Bagulo Lawang.” Lirik lagu yang dibawakan penyanyi Minang, Elli Kasim tentunya mengingatkan kita kepada sebuah daerah di kawasan perbukitan yang mengelilingi danau maninjau, Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam. Daerah yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Kota Bukittinggi itu, selain berpenghasilan gula tebu, juga sebuah kawasan yang memiliki udara sejuk dan pemandangan indah sebagai objek wisata.
Tidak tanggung-tanggung keindahan alam yang dimiliki oleh daerah di ujung perbukitan ini. Dari ketinggiannya menghadirkan pemandangan indah hijaunya perbukitan, dan birunya warna Danau Maninjau. Selain itu, udaranya yang sejuk tak kalah menyegarkan dengan objek wisata alam di daerah-daerah lain di Indonesia


Sekitar 20 menit perjalanan dari Kota Bukittinggi menuju Matur sebelum Danau Maninjau. Ladang tebu di sepanjang jalan menuju Puncak Lawang menggambarkan mata pencaharian masyarakatnya. Hampir setiap lahan yang ada di tumbuhi oleh tanaman tebu. Bahkan aroma harum dari sejumlah tungku tebu masyarakat dapat tercium dari sepanjang perjalanan menuju Puncak Lawang.
Meski akses jalan belum terlalu besar, namun sudah dilapisi aspal, yang memudahkan kendaraan untuk bisa mencapai Puncak Lawang. Dalam waktu dekat, sepertinya jalan Lawang akan bertambah besar. Ini terlihat kerikil dan lapisan awal pembuatan jalan sudah terpasang dengan baik. Potensi wisata Lawang kedepan akan semakin menjanjikan dengan rampungnya jalan Lawang-Embun Pagi.
Dari Puncak Bukit Lawang terdapat dua tempat strategis menyaksikan pemandangan alam Danau Maninjau lengkap dengan perbukitan dan pemukiman penduduk di sepanjang pinggiran danau. Tepian danau secara keseluruhan akan memanjakan mata pengunjung yang berkunjung ke tempat tersebut. Tidak hanya itu, dari puncak bukit juga bisa di lihat sesudut laut Tiku yang membentang. Pembenahan mulai dilakukaknnya dengan mengajak generasi muda di daerah setempat untuk menjadi pemuda yang sadar wisata dengan membentuk sebuah Forum Agro Wisata Nagari Madani dan mendirikan sebuah usaha wisata Lawang Adventure Park.
Sejak enam bulan terakhir anak, Zuhrizul menyewa lahan strategis di atas puncak sebuah bukit. Disana dibangun sebuah pondok tempat penginapan berbahan kayu dengan kesan alaminya untuk menginap para pengunjung. Sekitar seratus orang pengunjung bisa ditampung tempat ini dengan view Danau Maninjau yang membentang biru dan hijaunya perbukitan mengelilingi.
”Kita coba mengontrak lahan ini selama 40 tahun kepada pemiliknya. Mudah-mudahan ini bisa menunjukkan partisipasi untuk ikut membangun dunia pariwisata di Sumbar. Terutama wisata olahraga alam, seperti outbond, tandem paralayang, rafting, supercamp, paintball dan banyak paket yang kita sediakan.  Saat ini Lawang juga cocok untuk wisata petik buah strawbery, apel dan jeruk hasil pertanian masyarakat. Ke depannya, akan lebih digiatkan lagi mendukung wisata alam Lawang.
Potensi wisata Kecamatan Matur, merupakan kekayaan alam yang akan mampu menggaet pengunjung dari berbagai daerah, lokal maupun manca negara. Karena di Matur terdapat rumah adat cagar budaya dan sejarah. Bahkan di sana ada surat Soekarno, meja giok dan baju kebesaran buah baju emas.
Masih di Kecamatan Matur tepatnya di Nagari Andaleh, terdapat bekas benteng bukit Siriah dengan sejumlah nilai historisnya. Tidak hanya itu juga terdapat batu gajah mati, situs batu baselo, Masjid Tua Pincuran Gadang. ”Di samping wisata alam, kilang tebu tradisional dan wisata agro, disini juga tersedia untuk konsumsi wisata.

SUMBER:http://h4nk.blogspot.com/2013/10/20-objek-wisata-sumatera-barat-yang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar